Sabtu lalu mengawali bulan yang baru, aku hadiahkan sandal baru untuk anak-anakku, Althaf dan Albarra. Sebenarnya sandal ini sudah mendarat selamat di rumah sejak Kamis pekan lalu. Namun, sengaja di tanggal 1 Desember 2018 baru mulai mereka gunakan ke luar rumah. Maksudnya bukan sekedar seremonial di awal bulan sih, tapi hanya ingin memudahkan perhitungan saja, sandal ini kira-kira bisa bertahan berapa lama ya? Hahaha…
Bagi Albarra ini memang benar-benar sandal yang baru pertama kali ia miliki. Namun demikian, tak butuh waktu lama baginya untuk belajar, ia sudah bisa berjalan dengan menggunakan sandal bahkan berusaha memakainya sendiri. Walaupun sekali jalan, lepas, jalan lagi, lepas lagi. Sementara itu bagi Althaf, ini tentu sandal baru, setelah sandal-sandal sebelumnya bernasib buruk. Ada yang copot, rusak, hilang, nyangkut di pohon dan atap rumah. Aku tetap setia pada sandal jepit karena “tahan banting” untuk gaya bermain Althaf. Sengaja aku beri nama agar tidak hilang. Aku pun sudah berkali-kali menasehatinya untuk tidak melempar-lempar lagi. Semoga saja kali ini aweeettt, aamiin-kan yang kenceng dong…!
Malam hari pun tiba, seperti biasa anak-anak menggambar, mewarnai, menulis, corat-coret, atau membaca buku. Pokoknya bebas mau apa saja setelah makan malam selesai. Nah, kebetulan ayah dan bunda masih ada perbincangan penting berdua di meja makan, alhasil Althaf dan Albarra bermain-main berdua. Sesekali kuintip Albarra sedang mengeluarkan dan masukkan pensil warna ke tempatnya, terkadang dia ikut-ikutan menulis seperti kakaknya. Sementara Althaf terlihat sedang menulis di buku bergaris, yang kemudian menunjukkan isi tulisannya padaku.
"ALTHAF DAPAT SANDAL BARU DARI BUNDA KARNA BUNDA SAYANG ALTHAF"
MasyaAllah… Tabarakallah… Althaf lagi-lagi menyampaikan sesuatu melalui tulisan. Seperti biasa, sambil senyam-senyum lalu memelukku.
“Bilang apa dong sama Bunda?” Tanyaku menggoda.
Masih tersipu dalam pelukanku, “Makasi Bunda!”
Setelah mencium pipinya aku pun kembali berpesan, “Ingat ya, Althaf… Sandal digunakan dengan baik, dijaga dan dirawat. Tidak lempar-lempar lagi. Jangan sampai rusak atau hilang lagi.”
“Oke, siap!” Jawab Althaf sambil berlari menjauh dan kembali bermain di ruang tengah.
Kebetulan beberapa hari terakhir aku membiasakan Althaf menulis di buku. Bukan hanya sekedar untuk latihan menulis saja, tetapi juga untuk memudahkannya membaca kembali apa yang pernah ia tulis. Sebelumnya Althaf lebih suka menulis di papan tulis atau di kertas bekas yang sudah aku sediakan. Hal ini aku lakukan sejak pertama kali ia bisa memegang pensil, mungkin seumuran Albarra saat ini. Awalnya, demi keamanan tembok rumah dan barang-barang lainnya. Alhamdulillah metode ini berhasil, tak ada coretan khas anak-anak di tembok rumah, tetapi hasrat untuk menulis dan menggambar mereka pun tetap terpenuhi.
Nah, kini Althaf jadi sering menulis tentang apa yang ia pikirkan dan rasakan. Ada tulisan tentang teman, mainan, dan acara televisi kesukaan. Ada pula pesan-pesan seperti ini, biasanya untuk ayah dan bunda. Kalau iseng aku baca-baca, jadi seperti buku harian. Wah, sama dong dengan bunda ya, Nak? Semoga kebiasaan baik ini bisa terus berlanjut, bukan sekedar seberapa bagus secara teknis tulisannya, tapi seberapa bermakna pesan yang tersampaikan melalui tulisannya. InsyaAllah bermanfaat ya, anak sholeh, untukmu dan untuk banyak orang. Aamiin Allahumma Aamiin.
#nulisyuk #nulisyukbatch18a
#bundytamenulis #ceritabundyta #cigofamily #diary #diarybundyta #diarycigo #challenge #menulis #tantanganmenulis #writing #writingchallenge #writingchallenge30 #menulis30hari #onedayonepost
sandal #althafarohugo #albarraluvino #cars #carsmovie #carsdisney #disneycars #disneypixarcars #lightningmcqueen #mcqueencars disney #doraemon #doraemonindonesia #doraemonlovers
Komentar
Posting Komentar