Sekitar dua pekan lalu, kami menghadiri sebuah acara di pertengahan ibukota. Mengingat lokasi yang cukup jauh dari rumah dan waktu pelaksanaannya pun di malam hari, kami memutuskan untuk menginap di hotel tempat acara akan berlangsung. Pukul dua siang, kami sampai dan berbincang sebentar dengan beberapa rekan di ruang tunggu, lalu masuk ke kamar sekitar pukul tiga sore. Kebetulan kami sudah ada acara sejak pagi hari sehingga tubuh rasanya lelah sekali. Sesampainya di kamar, kami langsung membersihkan diri, shalat, dan istirahat santai di kasur sambil menonton televisi.
Kalau Albara sudah dipastikan menyusu sambil bobo siang. Ayah juga tiduran santai sambil sesekali mengganti siaran televisi. Sementara itu, Althaf terlihat sedang menulis di meja.
Aku pun memanggil Althaf dan memintanya beristirahat, “Mas Althaf, kamu ngapain? Bobo sini lho di kasur, istirahat dulu, kan nanti malam ada acara di pinggir kolan renang.” Jawabku dari kasur, masih posisi menyusui Albarra.
“Iya, sebentar aku sedang menulis sesuatu nih!” Jawabnya mencurigakan.
Tak lama kemudian Althaf menghampiriku membawa sepucuk kertas, yang biasa disediakan di kamar hotel. Ia juga menulis dengan pinsil kayu yang berada di meja. Betapa aku terkejut dengan apa yang ditulisnya.
“ALTHAF SAYANG BUNDA DAN AYAH”
Aku pun langsung tersenyum dan memeluknya sambil bertanya, “Kenapa kok tiba-tiba tulis ini?”
“Ya kan karna Bunda dan Ayah juga sayang sama Aku.” Jawabnya sambil tersenyum-senyum malu.
Ketika aku memberikan kertas tersebut ke Pak Suami yang tiduran di sebelah. Tiba-tiba Althaf memberikan satu kertas lagi yang tak kalah menyentuh.
“SEMOGA SEHAT DAN BAHAGIA”
MasyaAllah… Tabarakallah… Aku pun memeluknya lagi penuh haru, doa yang begitu tulus disampaikan anak usia lima tahun. Rasanya saat aku berusia segitu, aku tak pernah memperlakukan orangtuaku seromantis ini. Hahaha… Pak Suami pun ikut memeluk dan mencium Althaf.
“Aamiin.” Ucap kami bersamaan sambil saling berpelukkan.
Aku dan Pak Suami memang selalu berusaha menunjukkan kasih sayang kami kepada anak-anak dengan cara memeluk dan mencium mereka. Kami juga kerap mengungkapkannya melalui ucapan, misalnya rasa sayang dan bangga, permintaan maaf dan tolong, serta ucapan terima kasih. Namun, kalau dalam bentuk tulisan begini, rasanya belum pernah deh, meniru dari mana ya kira-kira? Hm… Aku pun sesungguhnya masih bingung apa yang membuatnya tiba-tiba menulis demikian. Terlepas dari itu, bunda meleleh gegara kamu, anak shaleh…!
#nulisyuk #nulisyukbatch18a
#bundytamenulis #ceritabundyta #cigofamily #diary #diarybundyta #diarycigo #challenge #menulis #tantanganmenulis #writing #writingchallenge #writingchallenge30 #menulis30hari #onedayonepost
#bundytamenulis #ceritabundyta #cigofamily #diary #diarybundyta #diarycigo #challenge #menulis #tantanganmenulis #writing #writingchallenge #writingchallenge30 #menulis30hari #onedayonepost
Komentar
Posting Komentar